Setelah Dua Tiga Datang : Apakah di tahun ini kamu masih terlahir secara biologis?
Menjadi sebuah kebutuhan intelektual membaca dianggap sebagai langkah awal untuk membuka gerbang dunia. Gak hanya dengan membaca dunia atau peristiwa. Dengan buku kita bisa memahami apa-apa yang belum kita ketahui. Salah satunya memahami apa yang ada di dalam dunia. Yaa, seperti yang akhir-akhir ini mimin lakuin. Selain karena memang tertuntut SKRIPSI. OWWW tidak mimin harus lebih banyak membaca bukuuu. Setidaknya alhamdulillah de, banyak ilmu, teori dannn realita yang seharusnya mimin sadari sejak dulu.
Okey dalam tulisan kali ini mimin bakalan sedikit cerita, sama ngasih spoiler salah satu buku mimin. Judulnya Nalar Kritis Muslimah Refleksi atas Keperempuanan, Kemanusiaan, dan Keislaman ditulis oleh Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm. Buku yang terdiri dari tiga subbab ini merupakan kumpulan tulisan ibu Nur Rofiah mulai dari Story Wa, Fesbuk dan instagram. Sehingga mempengaruhi gaya kepenulisan yang baku namun sederhana dan renyah. Itu bagi mimin sih 🙂Buku dengan jumlah halaman 222 ini mimin rasa juga tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis. Jadi Recomended!! Buat klean-klean.
Nah, salah satu bagian yang mau mimin spoiler yakni tulisan dengan judul Sehari Dalam Setahun. Pas banget dengan janji mimin mau ngeluncurin tulisan dengan judul Setelah Dua Tiga Datang ( Jugaaa pas bangett mimin bacanya di halaman 130 dalam subbab kedua setelah Ulang Tahun mimin dongg :’)
Ada beberapa poin terpenting yang harus kita catat dalam tulisan ini yakni: kelahiran manusia yang ternyata nggak hanya sekali best. Konon katanya manusia bisa lahir berkali-kali. Kalau menurut bu Nur Rofiah dalam buku ini : pertama, manusia terlahir secara biologis. Jadi pas waktu pertama kali manusia dilahirkan ke dunia ini, itulah yang disebut kelahiran biologis. Kedua, kelahiran sosial. Ini ni yang mulai agak berat :v . Arti dari kelahiran sosial yakni ketika manusia mulai menyadari keberadaan orang lain. Hmm,, kalau mengaca dari teorinya om Freud si (wkwkw) manusia mulai mengerti orang lain semenjak ia memasuki tahap phalik yakni masa dimana seseorang mengenal dunia luar. Btw, kalau kamu udah mulai ngerti orang ganteng atau orang cantik bisa jadi udah ngerasain masa phalik. So, sejak kita terlahir secara sosial, maka sudah seharusnya kita mengerti dan paham bahwa manusia ialah makhluk sosial. Jangan jadi manusia yang cuman mau nya sendiri besti.. wkwkwk. Kalau nggak yaa, segeda apapun umurmu berarti kamu masih belum terlahir secara sosial. huhuhu :(
Selanjutnya kelahiran intelektual. Dikelahiran ini kamu dan aku (jadi kita dong) wkkwkw :v sudah memahami arti penting akal sebagai manusia. Dalam konsep kesholehan Sosial contohnya, bagi mimin manusia bisa dianggap udah sholeh sosial bilamana ia bisa menggunakan akalnya untuk hal-hal yang bermanfaat. Artinya manusia yang udah terlahir secara intelektual tentu ia sudah bisa menjadikan akalnya untuk hal-hal yang baik. Memberikan manfaat seluas-luasnya, tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi orang lain. Sebab, manusia yang berintelektual dia gak hanya menang sendiri besti. Memikirkan kebaikan untuk diri sendiri itu bukan banget orang yang berintelektual. Catat ya! Dihalaman 89 Ibu Nur Rofiah menyampaikan
“ Menjadi baik itu harus. Tetapi merasa sudah baik apalagi merasa paling shaleh atau shalehah, jangan! Sebab nanti bisa berhenti berproses dan menjadikan diri sendiri sebagai standar shaleh tidaknya orang lain.”
Hhmm, sudah dipikir nih. Kira-kira kita sampai saat ini hanya terlahir secara biologis, atau sudah terlahir secara sosial tapi tidak berintelektual ? atau gimana gimana....
Terakhirr bingitt :) Yakni terlahir secara spritual. Kalau Cuma mengenal Tuhan, tetapi belum bisa mengimplementasikan kehidupan dengan keberadaan Restu Tuhan mah gampang. Seperti halnya lain dihati, lain pula dilisan. Terlahir secara spritual susah untuk kita ukur. Menghadirkan keberadaan Zat Allah dalam kehidupan kita. Yakin bahwa hanya dengan restu-Nya kehidupan dunia akan terjadi, sehingga senantiasa berbuat baik atas nama-Nya. Naudzubilllah semoga kita dijauhakn dari sifat buruk, lebih-lebih melakukan kejahatan atas nama-Nya.
Sebagai manusia yang udah diberi mandat sebagai Khalifah fil Ardh sudah sepantasnya kita untuk terus intropeksi diri dan berikhtiar. Kalau lahir secara biologis udah pasti, sekali seumur hidup. Maka kelahiran sosial, intelektual serta spiritual lagaknya harus kita upgrade selalu. Sebab kalau lahir secara biologis kita pasti dibantu oleh bidan, dokter, dukun :v (kalau masih ada si), tapi ketiga tipe kelahiran yang sifatnya dari kesadaran kita? seperti yang udah dibahas sejak tadi... Harus banget kita sadari setiap waktu. Jangan hanya nunggu setahun dengan momen ulang tahun. Btw mimin bersyukur banget karena sebenernya mimin baru sadar, dan untuk kedepannya harus selalu sadar. Sejauh ini mimin udah dilahirkan secara apa?
Untuk klean-klean yang udah baca tulisan ini, klean udah dilahirkan berapa kali nich? Ups :v Udah lahir secara sosial gak? Intelektual ? spritual? .. GAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BERUBAH KOK :v
Semangat, semangat terus untuk menjadi orang baik!
0 comments:
Posting Komentar